Sampai kapankah masalah akan selesai?
Kalau sudah ngobrol di ruang
konseling, seringkali saya akan berpikir, kapan masalah akan selesai? Masalah
yang saat ini saya hadapi. Masalah dengan masa lalu saya, entah dengan
orang-orang di masa lalu atau apa saja yang sudah terjadi. Saya pernah menulis
bahwa masa lalu akan terus mengikuti sampai kita benar-benar menyelesaikannya.
Lalu sampai kapankah itu akan selesai? Saya sudah berusaha untuk menghadapi
semua masalah. Tapi, tampaknya akhir cerita itu tidak juga tampak.
Cerita ini ternyata tidak hanya
milik saya sendiri. Ada banyak orang yang bertanya kepada saya, sampai kapan
masalah ini akan selesai? Rasanya sangat bosan ketika menghadapi masalah yang
sama, itu-itu saja. Hanya level kesulitannya yang dinaikkan sedikit. Meskipun,
kadang-kadang saya berpikir, ketika masalah ini, saya takut, akan ada masalah
lain yang lebih berat dan sulit akan saya hadapi. Setelah itu saya kembali
untuk menyadarkan diri. Dunia ini, memang penuh dengan masalah kan?
Sampai kapan kita benar-benar
bisa yakin kita telah selesai dengan masalah di masa lalu?
Pertanyaan ini memang akan
sering dijumpai. Bahkan ketika saya mengikuti kelas pemaafan, ternyata banyak
dari kita tidak benar-benar memahami masalah itu sendiri.
“Kamu benar-benar akan diuji pada hartamu dan dirimu” (Terjemahan Q.S Ali Imran: 186)
“... Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, innalillahi wa inna ilaihi rojiun...” (Terjemahan Q.S Al Baqaroh: 156)
Rasulullah bersabda, “Ujian itu akan selalu menimpa seorang hamba sampai Allah membiarkannya berjalan di atas bumi dengan tidak memiliki dosa.”
Jadi, memang masalah itu ADA
dan akan datang silih berganti. Ketika ada masalah datang, lalu pergi, kita
akan bertemu masalah lagi. Mungkin masalah yang sama, tapi dengan level yang
berbeda. Atau masalah yang berbeda, tapi dengan level yang biasa-biasa saja.
Hanya kita yang bisa merasakannya.
BEGINI...
Ini cukup rumit untuk
dijelaskan, tapi mari saya bantu.
Satu, masalah itu pasti ada. Setiap
manusia akan menemui masalah dalam kehidupannya. Tidak mungkin tidak. Sebagai
seorang muslim harus kita sadari benar itu! Masalah itu adalah konsekuensi kita
menjalani hidup. Sejauh apapun kita menghindar, masalah itu tetap datang.
Menghindari masalah hanya akan membuat kita mendapat masalah yang bertumpuk. Semacam
tumpukan masalah yang tidak kunjung diselesaikan. Yah, itu menjadi lebih berat
karena ternyata setumpuk itu!
Dua, cara menghadapi masalah
itu adalah dengan menghadapinya. Ya, tidak ada yang lain. Karena menghindari
masalah hanya akan mengundang masalah. Meskipun setelah kita menghadapi
masalah, maka masalah lain akan datang, tapi tetap saja harus dihadapi kan? Seperti
bermain game, untuk naik ke level yang tinggi, maka tingkat kesulitannya akan
naik. Kalau kita abaikan, bagaimana caranya naik kelas?
Nah, menghadapinya ini yang
banyak trik intriknya. Akan berbeda pada tiap masalah. Jadi perlu
diidentifikasi. Tapi, apapun masalahnya, solusinya adalah Islam. Gitu deh...
Jadi, ketika ada masalah, coba otaknya dibiasakan dulu untuk berpikir dengan
pola pikir Islam. Insya Allah akan tercerahkan. Karena, sebagai seorang muslim,
wajib banget menjadikan Islam sebagai solusi segala masalah.
Tiga, masalah akan datang terus
menerus sampai meninggal. Ya, masalah akan datang terus menerus. Kalau kita
sudah menyelesaikan masalah satu, lalu kita menengok ke belakang, kita akan
berpikir, “oh, ternyata begitu”. Kadang-kadang kita merasa, “ah, aku sudah bisa
melewati masalah itu, artinya kalau ada masalah yang sama, aku bisa mengatasinya.”
Eh, ternyata kita menghadapi masalah yang sama, tapi kok gak selesai? Apa yang
salah? Bukannya udah selesai. Coba cek ini.
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Terjemahan Q.S Al Ankabut: 2)
Astagfirullah, jangan-jangan
kita lagi sombong nih. Berasa udah kelar, udah hebat, ternyata belum. Kita
mereka kita mampu menyelesaikan masalah kita seorang diri, udah kelar semua
masalah di masa lalu kita. Tapi, Allah hadirkan lagi masalah yang sama, dengan
level yang naik dikit, kita udah pusing. Ini tuh untuk ingetkan kita kalau kita
gak ada apa-apanya. Allah bisa aja turunkan masalah yang sama terus
berulang-ulang sampai kita bener-bener paham kalau hanya Allah yang menurunkan
masalah, Allah pula yang mengangkatnya. Gak usah sombong.
Empat, bersabar! Ya, pokoknya
sabar! Sabar itu deh koentji dari segala permasalahan. Sabar itu maksudnya
adalah kata aktif ya. Jadi, sabar itu termasuk dengan ikhtiar juga, tawakal
juga. Kalau kita merasa gak mampu menyelesaikan masalah seorang diri, minta
bantuan orang lain. Lalu bersabar. Menunggu masalah selesai sambil ikhtiar, ya
sabar. Bertemu masalah bertubi-tubi, yaudah sabar. Gitu aja sebenarnya.
Gitu aja, tapi berat, tau!
Ya emang berat. Siapa bilang
enggak? Makanya pahalanya juga gede. Coba cek ini lagi.
“Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan” (Terjemahan Ali Imran: 186)
URUSAN YANG PATUT DIUTAMAKAN. Sabar
ini keren banget. Dulu saya mengabaikan kata sabar. Maklumlah, ABG, sukanya
ngamuk-ngamuk dan baku hantam, haha. Tapi, setelah belajar tentang makna sabar,
saya benar-benar kagum dengan orang yang bisa mengaplikasikannya. Pokoknya keren
banget. Sabar itu termasuk menghadapi semua masalah dan menunggu sampai hari
kemenangan tiba. Lain kali kayaknya perlu nih bahas tentang sabar.
Lalu, kapan masalahku selesai? Saat
engkau mati. Karena itu, terimalah semua masalah itu. Hadapi dan bersabarlah. Semua
akan selesai pada waktunya. Minta bantuan orang lain jika merasa tidak mampu
untuk sendiri. Jangan berputus asa, bersabarlah.
Masa lalu yang bermasalah,
mungkin akan menimbulkan masalah di masa depan, tapi tidak apa-apa. Hadapi saja.
Tersenyum, ia hanya ingin menyapa sebentar. Masa lalu tetap menjadi bagian dari
kita, terima dan katakan, “Allah Maha Pemaaf dan Penerima, maka aku menerimamu
dan memaafkanmu, diriku.”
Wallahu ‘alam bisshawab.
08/06/2020
Ya Robb.. kok pas bangeet.. saat ini kek lagi down.. merasa berat dalam beristiqomah di jalan dakwah..
BalasHapusTp baca blog mba dan tetiba ketampar
Jazakillah khair mbaa udah sharing ♥
Terima kasih charger semangat nya mbaa..pas banget memang bca begini kalau lagu butuh suntikan insight baru :"
BalasHapusBanyak yang lari dari masalah. Padahal masalah memang untuk dihadapi. Hadapi sampai kemenangan datang.. MasyaAllah jazakillah tulisannya mba❤️
BalasHapusmasyaallah... jadi tercerahkan lagi kalau lagi ngerasa ada beban. makasih yah shairngnya. sabar jadi kunci utama kita dalam menghadapi masalah ya.
BalasHapusHidup memang tempatnya ujian ya mba, klo lulus Insya Allah naik kelas dan tentu akan naik juga tingkat ujiannya, smoga kita slalu dimampukan Allah ya mba
BalasHapusMasyaAllah, alhamdulillah, meringankan mba. Jazakillah ya mba :')
BalasHapus
BalasHapusBaiqlah masalah. Mari kita hadapi ini bersamaπ
Makasih udah berbagi Mbaa
MasyaAllah jazakillah mbak sharingnya sangat bermanfaat ππ
BalasHapusYaa Allah.... Ssbar kuncinya.... Ditunggu mbak bahasan khususnya tentang sabar. Dan terima kasih tulisan yg cukup menyadarkan ini. Pengen bisa bener² bgt sabarnya hingga suatu saat kemenangan tiba πͺ
BalasHapusSetujuu bangeet, salah satu alasan saya juga nulis buku "Never Ending Sabar". Karena kesabaran tidak terbatas. Jazaakillahu khairan saringnya π
BalasHapuskaya tumpukan cucian dan setrikaan. pasti ada lagi ada lagi π
BalasHapusIya mba, masalah datang silih berganti dan kita harus bisa memberikan respon yang positif ya bukan negatif ke setiap masalah
BalasHapusNice sharing mbaa, harus sabar berjuang menghadapi masalah ya
BalasHapusMasalah memang akan selalu ada dan harus dihadapi dengan sabar dan takwa. Terimakasih atas sharingnya mbaa :) sangat bermanfaat untuk menjadi booster saat down.
BalasHapusAku jadi inget dulu pernah tanya sama temen "Kenapa si selalu diuji dengan hal yang serupa? Kapan si ujian kaya gini berakhir?" Dan dia jawab, " Kalo kamu diuji dengan hal serupa berarti kamu belum lulus dari ujian itu. Makanya diuji terus dengan hal itu, sampai nanti kamu lulus ujian itu."
BalasHapussetuju, "cara menghadapi masalah itu adalah dengan menghadapinya. Ya, tidak ada yang lain. " ❤️
BalasHapus