Ingat, dulu saya pernah mengatakan kalau saya tidak percaya dengan yang disebut “Hasil tidak akan mengkhianati usaha?” Ya, karena tidak semua hal yang kita usahakan benar-benar berhasil. Bahkan usaha saja tidak cukup. Termasuk dengan usaha-usaha kita mengirimkan do’a. Tidak cukup sampai disitu.
Saya
sangat membenci kalimat itu dan bahkan menolak mendengarkannya dari mulut orang
lain. Bagi saya, semuanya hanyalah kebohongan yang indah. Yah, bagi saya bukan
kebohongan yang indah, kalimat itu sama sekali tidak indah.
Tapi,
setelah lama menjalani beberapa hal yang terjadi dalam hidup saya, saya
menyadari beberapa hal.
Satu, usaha adalah milik manusia.
Manusia
hanya bisa memberikan usaha, hasil bukanlah milik kita. Semuanya adalah milik
Allah, seberapa keras pun kita usaha, seberapa banyak pun do’a yang kita
lantunkan. Semuanya akan menguap, karena yang bisa kita lakukan hanyalah
berusaha. Karena
usaha itu milik kita, dan hasil adalah milik Allah, artinya hanya Allah yang
punya keputusan memberikan hasil. Mengabulkan harapan kita atau tidak. Allah
lebih paham yang mana yang terbaik. dan itu adil.
Kedua, semua usaha akan kembali pada manusia.
Manusia
yang berusaha, entah dengan usaha yang dianggapnya baik dan memang baik, yang
dianggap baik tapi buruk, yang dianggap buruk tapi baik, atau yang dianggap
buruk dan memang buruk, semuanya akan kembali pada manusia itu sendiri. Semua
itu akan kembali dengan sesuatu yang tidak pernah kita duga. Apakah itu hasil
dari perbuatan kita, entahlah, yang pasti usaha itu akan kembali dengan cara
yang unik.
Ketiga, hasil memiliki dua pilihan, berhasil dan gagal.
Kita
selalu lupa bahwa tiap usaha akan memiliki dua pilihan, yaitu berhasil dan
gagal. Kita hanya fokus kepada keberhasilan dan lupa pada kegagalan. Memang,
kita tidak perlu fokus kepada kegagalan. Tapi bukan berarti kita tidak
mempersiapkan diri dengan kegagalan. Kegagalan itu adalah hal yang mutlak pasti
akan terjadi kalau kita berusaha. Bahkan kegagalan telah lebih dulu ada
ketimbang keberhasilan. Jika pada akhirnya kita tidak berusaha, itulah
kegagalan.
Keempat, hasil adalah ilusi kita.
Hasil
sebenarnya adalah ilusi kita. Keberhasilan yang kita harapkan akan kita
dapatkan, pada umumnya adalah ilusi. Sehingga, ketika kita tidak mendapatkan
keberhasilan, kita merasa itu adalah gagal. Padahal tidak semua kegagalan itu benar-benar
gagal. Kegagalan bisa berarti untuk mencoba lagi. Coba lagi dengan cara yang
lain. Kegagalan hari ini adalah keberhasilan esok hari. Menyepelekan kemungkinan
kegagalan hanyalah menambah kekecewaan dalam hidup ini.
Kelima, membenci kegagalan itu salah.
Mengapa
kita membenci sesuatu yang memang pada akhirnya harus ada? Membenci kegagalan
akan memperparah hidup kita. Kita akan semakin takut untuk melangkah, atau kita
semakin menekan diri kita untuk terus berhasil. Kita takut gagal. Padahal kita
sudah gagal untuk berhasil. Kita benci gagal. Padahal kita sudah gagal
menguasai diri kita.
Keenam, belajar dari semua hasil itu penting.
Sebelum
memulai, pernahkah kita berpikir, apakah aku akan belajar dari keberhasilan
atau kegagalan? Apakah aku bisa menghadapi konsekuensi keberhasilan atau
kegagalan? Apa yang sebenarnya aku cari dari semua pilihan tersebut? Seringkali
kita belajar dari keberhasilan, tapi kita juga bisa belajar dari kegagalan. Tapi,
kadang kita juga tidak berhasil dari keduanya.
Ketujuh, manusia itu lemah.
Kalau
pun akhirnya kita gagal, memangnya kenapa? Seperti sebelumnya dibahas,
kegagalan itu pasti ada. Setiap kali kita mencoba, kegagalan itu ada. Kenapa kita
harus marah pada diri kita, atau orang lain, atau bahkan Allah? Manusia memang
lemah dan terbatas, kita tidak bisa berharap semua berjalan sesuai dengan
keinginan kita. Keberhasilan yang kita harapkan itu bisa jadi ilusi saja. kita
berilusi itu pasti indah, itulah keberhasilan kita. Padahal bisa jadi,
keberhasilan yang sebenarnya bukan itu. Bisa jadi, keberhasilan itu tidak
indah, tapi kegagalanlah yang indah.
Menjadi
lemah itu adalah naluriah kita. Ketika menjadi lemah, kembalilah kepada dirimu
sendiri. Kembali kepada Allah. Allah adalah pemberi hasil. Kita tanyakan apa
maksudnya. Kita telusuri apa yang Allah inginkan dari kita. Benarkah itu untuk
menghukum kita? Apakah karena usaha kita tidak cukup? Do’a kita tidak tulus? Atau
ada hal lain? Selain itu, kita tidak perlu buru-buru menagih Allah. Karena,
Allah bisa saja memberikan yang lain.
Saat
ini, saat kita berpikir bahwa kita belajar dari kegagalan, itu adalah sebuah
keberhasilan.
Saya
dulunya sangat membenci kegagalan, karena saya terus menerus mengalami
kegagalan. Setiap apa yang saya usahakan, seringkali gagal daripada berhasil. Saya
selalu berpikir, apakah usaha saya kurang? Apakah do’a saya tidak tulus? Apakah
saya seburuk itu? Apakah saya tidak baik? Saya selalu bertanya. Saya membenci
semua usaha. Saya pesimis dan menyalahkan siapa saja, termasuk diri saya
sendiri.
Saya
sangat tertekan. Orang-orang bilang “dicoba lagi besok”, tapi mereka akan
tertawa di belakang saya. Orang-orang bilang “seharusnya kau bisa lebih baik”,
dan mereka mencoba menumbuhkan rasa dendam dan kecurigaan dalam diri saya. Suara
orang-orang membuat saya muak. Saya sudah cukup bertarung dengan diri saya
sendiri, orang lain tidak punya hak untuk mengatakan apapun hanya dari apa yang
terjadi.
Tapi,
entah sejak kapan, saya perlahan-lahan mulai menikmati siklus hidup saya. Ketimbang
saya berusaha untuk memenuhi harapan orang lain, saya belajar memenuhi harapan
kecil saya. Saya mencoba untuk menikmati hal-hal kecil. Mengobrol dengan
orang-orang yang baik, menikmati momen yang saya jalani, merancang
harapan-harapan yang indah. Saya puas dengan pencapaian-pencapaian kecil, saya
senang melihat orang lain berhasil, saya memeluk perasaan sedih, penyesalan dan
kegagalan itu meskipun sakit.
Saya
tidak tahu, mungkin orang di luar sana memiliki masalah mereka sendiri.
Bertarung menjadi diri mereka sendiri yang lebih baik daripada kemarin. Saya tidak
tahu. Tapi, saya hanya ingin mengatakan bahwa, tidak semuanya harus dengan
harapan kita. Merancang ulang harapan itu tidak apa-apa. Gagal itu tidak
apa-apa. Berusaha itu baik. Manusia memang lemah, harapan apa yang sebenarnya
kita inginkan? Kenapa kita terus memaksakan diri menjadi sesuatu yang belum
pasti?
Allah
mengatakan bahwa semua pasti akan mendapatkan balasannya. Atas apapun, meskipun
kita tidak tahu seperti apa balasan yang dimaksud. Yang pasti, Allah tidak akan
menyia-nyiakan hambaNya. Allah pasti tahu yang terbaik, dan kita hanya
berusaha. Yang kita tahu, perbuatan baik akan mendapatkan pahala, entah
kebaikkan itu berhasil atau tidak. Karena Allah tidak menilai hasil, tapi
usaha.
Jika
kamu gagal hari ini, bukan berarti kamu adalah kegagalan. Kamu bisa mencoba
lagi, dan berhasil esok hari, atau lusa, atau minggu depan, bulan depan, atau
kapan-kapan. Tapi, hari ini, kamu sudah berhasil untuk menjadi lebih baik dari
kemarin.
Semangat mba! Kegagalan itu proses menuju keberhasilan :D
BalasHapusSiapp semangatss
Hapus
BalasHapusBener mbak. Allah lebih tahu yg terbaik buat kita.
Jazakillah ilmu nya
Iya bener banget
Hapus💙💙💙 sukaaak sm tulisannya! Terimakasih sudah berbagi ya mbaaa
BalasHapusIya mba sama samaa ❤
HapusMencintai kegagalan karena dia selalu ada ya mba
BalasHapusIya bener
HapusTerkadang kegagalan membawa kebaikan di hal yang lain ya mba, dan itu akan disyukuri di kemudian hari
BalasHapusIya banyak banyak bersyukur nih
HapusSemoga kita selalu bisa berprasangka baik kepada Allah ya mba 😇
BalasHapusAamiin
HapusTak mudah memang... Tapi insyaallah bisa ya mbak... Semangaattt untuk kita semua... hehehe...
BalasHapusSemangaatss
HapusMasyaAllah, saya banyak belajar nih. Jazakillah
BalasHapusAlhamdulillah
HapusMasyaAllah bismillah menjadi lebih baik 😊
BalasHapusBismillah pasti bisa
Hapustidak ada yang namanya gagal mba, saya percaya, pasti ada ilmu baru yang dipetik dari semua peristiwa, jadikan pembelajaran supaya terus bisa naik kelas, semangat ya mba
BalasHapusBener banget.. semangat naik kelass.
Hapusbarakallah...hidup itu proses belajar dari apapun hasil yang telah kita usahakan
BalasHapussemangat ukhty 🥰😘💪💪
Aamiin...
HapusDari kegagalan kita jadi tau nikmatnya keberhasilan, yg penting bisa mengambil hikmah dan sisi positif dari setiap fase kehidupan kita...semangat!
BalasHapusYg penting usaha ny yaa mba..hasil ny, kalau bagus berupa bonus dari usaha kita
BalasHapusSegala yg Allah takdirkan pasti baik mba...pasti ada hikmahnya. Semangat mba🙏😍
BalasHapusSetuju.. semangaat :)
BalasHapusSelalu ada hikmah dibalik kegagalan, agar kita belajar..
BalasHapusSemangat mbaa💪
Kegagalan menguatkan kita, hanya orang2 berhati besar yang mampu menerima kegagalan. Luv sekali dengan tulisannya
BalasHapuskalo berbicara kegagalan, memang hal inilah yang paling aku takutkan. Dimana, hasil itu bukan semata-mata dari usaha dalam bentuk memperjuangkannya aja, tapi ada juga doa-doa serta jalan-Nya Allah yg terbaik untuk hidup kita
BalasHapusMasyaAllah terimakasih teh
BalasHapus"Padahal tidak semua kegagalan itu benar-benar gagal."
BalasHapusTerkesan banget dengan kalimat yang ini Mba 😊