To be a Leader



Anyone can be anything...

Itu kata-kata yang ada di film Zootopia. Sebagai penggemar kartun garapan Disney Corporation, kalian pasti mengenal film ini. Film ini cukup menarik perhatian, seperti biasa, mengambil setting kehidupan hewan-seperti-manusia dengan berbagai nilai-nilai baik yang tersirat. Cukup baik, untuk anak-anak. Sebagai anak yang baik, saya tidak hanya menikmati grafis dan audio saja, tapi juga alur dan makna ceritanya. Bagi saya cukup menarik.
Dalam hal ini, saya mengambil kata-katanya, “Anyone can be anything”. Bahkan kukang sekalipun bisa mengendarai mobil dengan super cepat. Padahal kita tahu bahwa kukang adalah hewan lambat yang bahkan konon, menurut buku cerita yang pernah saya baca, di tubuhnya ada lumut, jarang mandi, sih. Nah, untuk kalimat itu saya menggunakan kepemimpinan sebagai poin pentingnya.
            Banyak orang tidak percaya kalau mereka bisa jadi pemimpin. Katanya, belum pengalamanlah, penakutlah, tidak hebatlah, tidak pintarlah, tidak berkharismalah, belum tualah, inilah, itulah. Padahal, bukankah kalau kita belum mencoba kita tidak akan tahu? Karena “practice makes perfect” itu benar terjadi.
            Tidak ada namanya keturunan bila soal kepemimpinan, seorang pemimpin yang hebat belum tentu memiliki anak yang memiliki kepemimpinan yang hebat pula. Kecuali jika ia mengajarkan dan membiasakan anaknya untuk membangun karakter kepemimpinan yang hebat. Kata biasa itulah yang penting, “bisa karena terbiasa.” Tidak perlu menunggu ada karakter yang membangun sebuah kepemimpinan yang baik, tapi mulailah, karakter itu akan terbangun dengan sendirinya.
            Saya sering melihat hal ini terjadi. Setelah beberapa lama mengikuti organisasi dan kepanitiaan di kampus atau di luar kampus, seringkali saya merasa kagum dan agak berdosa. Kenapa? Untuk beberapa orang yang sama sekali saya tidak duga untuk menjadi pemimpin, saya seringkali merasa kagum dan agak berdosa. Kagum, karena ternyata mereka memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin, berani mencoba dan bertanggungjawab. Agak berdosa, karena ternyata saya sudah meremehkan mereka, mengatakan bahwa mereka tidak cocok jadi pemimpin. Padahal lihatlah, keadaan membuktikan pada suatu waktu potensi itu akan muncul.
            Setiap orang pasti memiliki karakter tersebut, yang entah apakah dominan atau tidak. Well, untuk beberapa teori kepemimpinan, seorang pemimpin yang baik harus memiliki karakter dominansi, kepengaruhan, afiliansi, dan kepercayaan diri yang cukup tinggi. Bukan berarti ada orang yang memiliki karakter ini dan ada juga yang tidak. Hanya saja, setiap orang memilikinya, tergantung apakah ia mau mengoptimalkannya atau tidak.
            Semua karakter tersebut bisa dioptimalkan jika “dihidupkan” dalam kehidupan. Seperti lampu, bukannya tidak ada listrik makanya lampu tidak menyala. Tapi, karena kita tidak menekan saklar ke arah “turn on”. Dengan begini, masihkah menolak untuk menjadi pemimpin?

Siapapun bisa menjadi pemimpin

Komentar