Jatuh Cintalah


I learn what I loved, I love what I learned

Itu adalah cuplikan kata-kata para monster yang berkuliah di Monster University. Kebetulan sekali saya menonton iklan dari film Monster University (sekuel dari Monster Inc) dari Disney/Pixar itu. Akhir-akhir ini bukan berarti kerjaan saya cuma menonton kartun. Tapi murni karena memang sedang iklan. Tapi, tak perlulah membahas hal itu.

Pada hari Jum'at tanggal 14 Agustus 2015 kemarin, saya mendapat pertanyaan oleh seorang anak SMA nan unyu tentang menuntut ilmu. Pertanyaannya kurang lebih seperti ini :

"Bagaimana caranya untuk penasaran sama pelajaran yang kita tidak sukai?"

Yah, banyak sekali masalah seperti ini. Saya sendiri yang masih berstatus Pelajar Tua juga mengalaminya. Seringkali kita dihadapi keadaan seperti ini. Membenci pelajaran, padahal belajar itu wajib, baik ilmu dunia maupun dunia akhirat. Lalu apa yang menyebabkan kita membencinya? Biasanya karena guru yang galak, atau pelajaran yang sulit dipahami. Sehingga matematika menjadi pelajaran yang paling tidak disukai oleh banyak murid. Atau tentang pelajaran agama yang sebenarnya sangat kita butuhkan dalam kehidupan, meskipun diulang-ulang dari SD sampai SMA bahkan mungkin kuliah, tetap saja banyak yang tidak paham tentang tata cara wudhu, sholat, atau yang paling mudah, tidak hapal rukun islam, hapalnya cuma Pancasila doang! Padahal itu sebenarnya tidak perlu terjadi jika kita paham hakikat dari belajar. Bukankah belajar itu supaya kita paham? Tapi, dengan sistem yang rusak seperti ini, belajar di sekolah hanya agar kita bisa menjawab pertanyaan guru, lulus ujian, lalu mencoret-coret seragam. Sama sekali tidak memiliki makna, bukan?

Makanya, jangan heran jika murid sulit paham. Terlebih lagi ilmu yang ia pelajari jarang sekali diaplikasikan. Sumpah! Terutama bagi murid di perkampungan jauh nun di perbatasan Indonesia yang TERCINTA ini! Siapa pula yang mau berlelah-lelah untuk mengukur kecepatan mobil ketika ingin menyalip? Siapa pula yang mau membeli mangga di pasar dengan mengatakan, "bu, beli mangifera indica-nya satu kilo"? Siapaaaa???? Kecuali memang orang-orang yang mencintai ilmu tersebut. Padahal, ketahuilah bahwa semua ilmu itu sangat berguna dalam kehidupan ini. Kehidupan ini memang kejam untuk murid. Kita dipaksa untuk belajar dan akhirnya harus membuat kita menjadi robot yang pandai bekerja dan menghasilkan banyak uang. Terlepas apa yang kau pelajari di sekolah, kau harus menghasilkan banyak uang, entah itu dengan cara yang benar atau salah!

Caranya adalah dengan mencintai pelajaran itu. Cinta datang karena biasa, maka biasakan untuk mencintai pelajaran itu. Mulailah untuk memasukkannya dalam kehidupanmu. Sedikit demi sedikit. Perlahan-lahan mulailah penasaran dengan hal kecil disekitarmu. Karena para ilmuwan terdahulu penasaran dengan hal-hal kecil dan agak gila. Mulailah heran mengapa air bisa naik melalui sedotan, padahal yang engkau ketahui bahwa air mengalir dari atas ke bawah. Atau mulailah heran mengapa jantung bisa berdetak tanpa harus kita kuasai, mengapa bintang-bintang bersinar, mengapa bumi bulat, mengapa televisi mengeluarkan cahaya dan suara, mengapa sudut ini disebut sudut cos. Mulailah mencintai pelajaran, dan mulailah belajar untuk mencintai.

Tapi ingat, cinta atau tidak, belajar tetap wajib! Alangkah indahnya jika kau bisa mencintai pelajaran. Karena menuntut ilmu itu wajib, mencintainya lebih lagi. Carilah cara untuk mencintai pelajaran itu. Kita haruslah menjadi pewaris para ilmuwan muslim yang sangat semangat untuk menggali pengetahuan yang tersembunyi di Bumi Allah! Kita harus sama semangatnya seperti mereka yang semangat untuk mengungkapkan satu persatu kekuasaan Allah dan membuktikan Maha Kuasanya Allah atas segala sesuatu.

Wallahu a'lam bishshawab

Tetap semangat belajar!

Komentar